SEDEKAH TERNAK TERPADU

Unit Pelayanan Umat Majelis Telaga Kautsar dalam rangka menggalang dan mendistribusikan dana umat sebagai upaya optimalisasi Dakwah terpadu

Rabu, 11 Mei 2022

Metode Menghafal Alquran 1 halaman 10 menit


 

Kamis, 22 April 2021

Adab Mengajarkan Ilmu: Membangkitkan Harapan Dan Sikap Optimis

 

Adab Mengajarkan Ilmu: Membangkitkan Harapan Dan Sikap Optimis

Ilmu kediaman tempat yang agung dalam Islam. Islam pun mengajarkan adab menerapkan ilmu. Tentu agar terlihat dan keberkahaannya bisa diraih secara optimal. Salah satunya, seseorang ditegaskan dalam Min Muqawwimât an-Nafsiyyah al-Islâmiyyah :

بَثَّ اْلأَمَلَ دَائِمًا وَعَدَمَ التَّقْنِيْطِ وَالتَّيْئِيْسِ لاَ مِنْ رَحْمَةِ الله سُبْحَانَهُ سُبْحَانَهُ وَلاَ مِصونف

Senantiasa membangkitkan harapan dan tidak membuat putus asa, baik dari rahmat Allah, pertolongan-Nya, atau dari kelapangan-Nya.

 

Membangkitan harapan adalah dengan hal-hal yang bisa menenteramkan orang yang diseru dan mempengaruhi jiwanya. Maksud ini tak akan bisa diraih kecuali dengan menyisipkan pesan-pesan dalam al-Quran dan as-Sunah. Hal itu bisa didukung dengan mengaitkan nas-nas al-Quran dan as-Sunnah dengan beragam fenomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Tatkala terjadi krisis penghidupan mengikuti berbagai bencana alam, misalnya, sebagai akibat dari akibatnya masyarakat dari syariah, maka bisa memberikan peringatan dalam QS Thâhâ [20]: 124 dan QS ar-Rûm [30]: 41. Tidak berhenti pada tataran tarhiib (peringatan ), tetapi juga mengikuti dengan penjelasan solusi Islam, hingga lebih meyakinkan jiwa yang lalai untuk kembali kepada syariah-Nya:

لِسَانُ اْلحَالِ أَفْصَحُ مِنْ لِسَانِ اْلمقَالِ

Bahasa keadaan lebih fasih (menunjukkan) realita memberikan bahasa lisan semata.    

 

Disampaikan juga seruan kepada kaum Muslim dengan firman Allah 'Azza wa Jalla :

وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّةٞ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَدۡعون ولهون وَلهون وَلهون وَلهمونَ

Hendaklah ada di antara kalian golongan yang menyerukan, minta kemakrufan dan larangan kemungkaran, dan mereka adalah orang-orang yang beruntung (QS آ li Imrân [3]: 104).

 

Disampaikan pula kepada mereka dengan as-Sunnah, seperti hadis-hadis yang menjelaskan tentang akhirat umat ini. Misalnya dengan hadis dari Durrah binti Abi Lahab, yang berkata: Seseorang berdiri ketika Rasulullah saw. di atas mimbar, lalu bertanya: “Siapakah sebaik-baik-baik manusia?” Beliau melihat. menjawab:

خَيْرُ النَّاسِ أَقْرَؤُهُمْ وَأَتْقَاهُمْ وَآمَرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَأَنْهَاهُمْ عَمنِ الْمُصنَّحلَر عوِأم

Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling taat, paling bertakwa di antara mereka, paling banyak menyuruh kemakrufan dan melarang kemungkaran dan paling banyak silaturahmi. (HR Ahmad dan ath-Thabrani).

 

Bisa juga disampaikan kabar gembira dari Rasul saw. tentang kembalinya Khilafah yang sesuai dengan metode kenabian, penaklukan Konstantinopel dan Roma, peperangan dengan Yahudi dan terbunuhnya mereka, masuknya Khilafah ke tanah yang disucikan (Baitul Maqdis), berjayanya kembali kaum Muslim di akhir zaman, akan tegaknya kepemimpinan Khalifah al-Mahdi, turunnya Isa bin Maryam as., dan lain sebagainya. Itu semua perlu disampaikan dalam bangun kepada kaum Muslim untuk membangkitkan pengharapan mereka pada terbitnya kebangkitan kebangkitan Islam dan kaum Muslim. Rasulullah melihat. bersabda:

إن الله زوى لي الأرض, فرأيت مشارقها ومغاربها وإن أمتي سيبلغ ملكها ما زوي لي منها, وأعطيت الكنزين: الأحمر والأبيض

Sesungguhnya Allah SWT telah mengumpulkan (dan menyerahkan) bumi kepadaku sehingga aku bisa menyaksikan timur dan baratnya. Sesungguhnya Kekuasaan umatku akan mencapai APA Yang Telah dikumpulkan Dan Diserahkan kepadaku darinya, Dan aku dianugerahi doa pembendaharaan, yakni merah (emas) Dan putih (perak) (HR Muslim Dan Ahmad).

 

Disampaikan pula untaian kisah-kisah agung, sejarah kaum Muslim, seperti kisah perjuangan dakwah Rasulullah saw. dan para sahabatnya; Kisah-kisah kemenangan mereka pada Perang Badar, Khandaq, al-Qadisiyah, Nahawand, Yarmuk, Ajnadin, Perang Tartar, 'Ain Jalut, dan berbagai futuhat agung yang tak tergesa-gesa. Itu semua di sampaikan dengan nuansa penuh keimanan dan heroik.

Dalam penuturan kisah-kisah agung di atas, misalnya, sebagian besar keyakinan kaum Muslim pada pertolongan Allah, meskipun jumlah mereka jauh lebih sedikit dibandingkan pasukan musuh. Kisah-kisah agung Penyanyi Harus diarahkan untuk review mensakralisasi Dan mengkristalisasi pemahaman dakwah Dan jihad yang Benar hearts benak kaum Muslim, Bukan sekadar cerita Sejarah, apalagi di- framing sebagaimana framing Sesat kaum liberal.

Penting untuk diperhatikan bahwa itu semua perlu diawali dengan penanaman akidah Islam sebagai akidah ruhiyyah dan siyasiyyah dalam jiwa. Akidah ini memancarkan berbagai peraturan. Pemeluknya wajib terikat pada akidah ini tatkala menjalani kehidupan, keluar mereka dari kegelapan menuju cahaya kebenaran ( min al-zhulumât ilâ al-nûr ). Akidah inilah yang menjadi perjuangan para pejuang Islam hingga menjadikan pemeluknya sebagai khayr ummah (sebaik-baik umat).

Itu semua perlu disokong oleh adab selanjutnya tatkala memberikan perlindungan dan penerangan:

إِحْسَانُ اِخْتِيَارِ مَوَاضِيِعِ الدُّرُوُسِ حَسْبَ الْوَاقِعِ الَّذِيْ يَعِيْشُ النَّاسُ

Pandai memilih topik pelajaran sesuai dengan fakta kehidupan manusia.

 

Salah satu yang terpenting adalah kecermatan seorang pengajar / pengemban dakwah mengawali pembicaraan dengan topik yang paling sesuai dengan realita kehidupan manusia. Poin akhirnya diarahkan ke kembali pada solusi Islam. Hal ini lamaran dengan bahasa yang mudah berhubungan dengan objek yang diajak bicara, berhubungan dengan prinsip berbahasa:

لِكُلِّ مَقَامٍ مَقَالٌ

Untuk setiap keadaan itu ada tutur kata yang sesuai .

 

Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga agar pelajaran yang diberikan terasa hidup. Dengan begitu orang yang mendengarkan lebih tertarik dan lebih mudah diarahkan serta dipahamkan. Perhatikan pula, jika masyarakat tampak sedang membutuhkan pemantapan akidah, maka hal itu perlu dilakukan. Jika umat terlihat sedang disesatkan oleh sikap politik tertentu, maka masalah itu harus. Jika telah tertanam pemikiran yang salah bahkan sesat menyesatkan, maka harus dipaparkan kesalahan dan kesesatannya, sekaligus pandangan yang benar. Demikian dikatakan oleh al-Qadhi Taqiyyuddin al-Nabhani, seperti meletakkan garis lurus disamping garis yang bengkok, hingga jelas perbedaannya.

Tidak terpuji jika seorang da'i fokus memilih topik pelajaran tentang al-khulu ' (perceraian atas permintaan istri), sementara negara-negara imperialis, misalnya, sedang ramai diberitakan memporakporandakan negeri-negeri kaum Muslim. Atau ia memilih topik, “Hukum Duduk untuk Takziyah” pada saat minyak bumi kaum Muslim sedang dijarah musuh. ATAU membahas hukum-hukum TENTANG Rambut, padahal Ajaran Islam semisal Khilafah sedang di- framing buruk sedemikian rupa, Dan Yang semisalnya. Hal ini keteladanan para ulama dalam memperhatikan prioritas dakwah ( al-awlawiyyat ).

Itu semua perlu diuraikan dengan bahasa yang wajib tak terkalahkan dengan kemampuan pikiran mereka, siapkan pikiran:

مُخَاطَبَة النَّاسِ عَلَى قَدْرِ عُقُوْلِهِمْ

Menyeru manusia sesuai dengan kadar pikirannya.

 

Ali ra. ke:

حَدِّثُوْا النَّاسَ ، بِمَا يَعْرِفُونَ أَتُحِبُّوْنَ أَتُحِبُّوْنَ أَنْ يُكَذَّبَ ، اللهُ وَرَسُولُه

Berbicaralah kepada manusia dengan sesuatu yang mereka ketahui, apakah engkau suka Allah dan Rasul-Nya didustakan? (HR al-Bukhari).

 

Al-Hafizh Ibn Hajar al-'Asqalani kalimat dalam Al-Fath , “Yang dimaksud dengan kata bimâ ya'rifûn, adalah bima yafhamûn (sesuatu yang mereka pahami) . 

Abdullah bin Mas'ud ra. juga berkata:

مَا أَنْتَ بِمُحَدِّثٍ قَوْمًا حَدِيثًا لاَ تَبْلُغُهُ عُقُوْلُهُمْ ، إِلا كَانَ لِبَعْضِهِمْ فِتْنَةً

Tidaklah berbicara dengan berbicara kepada suatu kaum dengan pembicaraan yang tidak berbicara dengan mereka, kecuali akan menjadi fitnah bagi sebagian mereka (HR Muslim).

 

Dengan memperhatikan ketiga adab atasan di atas, bisa dioptimalkan proses pembinaan masyarakat.

Wa bilLâhi at-tawfîq. [Irfan Abu Naveed]

Adab Mengajarkan Ilmu

 

Adab Mengajarkan Ilmu

Ilmu kediaman tempat yang agung dalam Islam. Islam pun mengajarkan adab menerapkan ilmu. Tentu agar terlihat dan keberkahaannya bisa diraih secara optimal. Salah satunya, seseorang ditegaskan dalam Min Muqawwimât an-Nafsiyyah al-Islâmiyyah :

بَثَّ اْلأَمَلَ دَائِمًا وَعَدَمَ التَّقْنِيْطِ وَالتَّيْئِيْسِ لاَ مِنْ رَحْمَةِ اللهِ سُبْحَانَهُ نروِجَهِم

Senantiasa membangkitkan harapan dan tidak membuat putus asa, baik dari rahmat Allah, pertolongan-Nya, atau dari kelapangan-Nya.

 

Membangkitan harapan adalah dengan hal-hal yang bisa menenteramkan orang yang diseru dan mempengaruhi jiwanya. Maksud ini tak akan bisa diraih kecuali dengan menyisipkan pesan-pesan dalam al-Quran dan aa-Sunah. Hal itu bisa didukung dengan mengaitkan nas-nas al-Quran dan as-Sunnah dengan beragam fenomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Tatkala terjadi krisis penghidupan mengikuti dengan berbagai bencana alam, misalnya, sebagai akibat dari akibatnya masyarakat dari syariah, maka bisa dilakukan dengan peringatan dalam QS Thaha [20]: 124 dan QS ar-Rum [30]: 41. Tidak berhenti pada tataran tarhib (peringatan ), tetapi juga mengikuti dengan penjelasan solusi Islam, hingga lebih meyakinkan jiwa yang lalai untuk kembali kepada syariah-Nya:

لِسَانُ اْلحَالِ أَفْصَحُ مِنْ لِسَانِ اْلمقَالِ

Bahasa keadaan lebih fasih (menunjukkan realita) bahasa lisan semata.     

 

Disampaikan juga seruan kepada kaum Muslim dengan firman Allah 'Azza wa Jalla :

وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّةٞ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَدۡعون ولهون ولهون كلينهَوونَ ولنهَهون كلنم كلمم

Hendaklah ada di antara kalian golongan yang menyerukan, minta kemakrufan dan larangan kemungkaran, dan mereka adalah orang-orang yang beruntung (QS Ali Imran [3]: 104).

 

Disampaikan pula kepada mereka as-Sunnah, seperti hadis-hadis yang menjelaskan tentang peringatan akhir umat ini. Misalnya dengan hadis dari Durrah binti Abi Lahab, yang berkata: Seseorang berdiri ketika Rasulullah saw. di atas mimbar, lalu bertanya: “Siapakah sebaik-baik-baik manusia?” Beliau melihat. menjawab:

خَيْر النَّاسِ أَقْرَؤُهُمْ وَ أَتْقَاهُمْ وَ آمَرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَأَنْهَاهُمْ عَنص الأْمُوَّحِلِه أْموروَّحِله

Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling taat, paling bertakwa di antara mereka, paling banyak menyuruh kemakrufan dan larangan kemungkaran serta paling banyak silaturahmi (HR Ahmad dan ath-Thabarani).

 

Bisa juga disampaikan kabar gembira dari Rasul saw. tentang kembalinya Khilafah yang sesuai dengan metode kenabian, penaklukan Konstantinopel dan Roma, peperangan dengan Yahudi dan terbunuhnya mereka, masuknya Khilafah ke tanah yang disucikan (Baitul Maqdis), berjayanya kembali kaum Muslim di akhir zaman, akan tegaknya kepemimpinan Khalifah al-Mahdi, turunnya Isa bin Maryam as., dan lain sebagainya. Itu semua perlu disampaikan dalam bangun kepada kaum Muslim untuk membangkitkan pengharapan mereka pada terbitnya kebangkitan kebangkitan Islam dan kaum Muslim. Rasulullah melihat. bersabda:

إن الله زوى لي الأرض, فرأيت مشارقها ومغاربها وإن أمتي سيبلغ ملكها ما زوي لي منها وأعطيت الكنزين الأحمر والأبيض

Sesungguhnya Allah SWT Telah mengumpulkan (Dan menyerahkan) bumi kepadaku sehingga aku can menyaksikan timur Dan baratnya. Sesungguhnya Kekuasaan umatku akan mencapai APA Yang Telah dikumpulkan Dan Diserahkan kepadaku darinya, Dan aku dianugerahi doa pembendaharaan, yakni merah (emas) Dan putih (perak) (HR Muslim Dan Ahmad).

 

Disampaikan pula untaian kisah-kisah agung, sejarah kaum Muslim, seperti kisah perjuangan dakwah Rasulullah saw. dan para sahabatnya; Kisah-kisah kemenangan mereka pada Perang Badar, Khandaq, al-Qadisiyah, Nahawand, Yarmuk, Ajnadin, Perang Tartar, 'Ain Jalut, dan berbagai futuhat agung yang tak tergesa-gesa. Itu semua di sampaikan dengan nuansa penuh keimanan dan heroik.

Dalam penuturan kisah-kisah agung di atas, misalnya, sebagian besar keyakinan kaum Muslim pada pertolongan Allah, meskipun jumlah mereka jauh lebih sedikit dibandingkan pasukan musuh. Kisah-kisah agung Penyanyi Harus diarahkan untuk review mensakralisasi Dan mengkristalisasi pemahaman dakwah Dan jihad yang Benar hearts benak kaum Muslim, Bukan sekadar cerita Sejarah, apalagi di- framing sebagaimana framing Sesat kaum liberal.

Penting untuk diperhatikan bahwa itu semua perlu diawali dengan penanaman akidah Islam sebagai akidah ruhiyyah dan siyasiyyah dalam jiwa. Akidah ini memancarkan berbagai peraturan. Pemeluknya wajib terikat pada akidah ini tatkala menjalani kehidupan, keluar mereka dari kegelapan menuju cahaya kebenaran ( min al-zhulumât ilâ al-nûr ). Akidah inilah yang menjadi perjuangan para pejuang Islam hingga menjadikan pemeluknya sebagai khayr ummah (sebaik-baik umat).

Itu semua perlu disokong oleh adab selanjutnya tatkala memberikan perlindungan dan penerangan:

إِحْسَانُ اِخْتِيَارِ مَوَاضِيِعِ الدُّرُوُسِ حَسْبَ الْوَاقِعِ الَّذِيْ يَعِيْشُ النَّاسُ

Pandai memilih topik pelajaran sesuai dengan fakta kehidupan manusia.

 

Salah satu yang terpenting adalah kecermatan seorang pengajar / pengemban dakwah mengawali pembicaraan dengan topik yang paling sesuai dengan realita kehidupan manusia. Poin akhirnya diarahkan ke kembali pada solusi Islam. Hal ini lamaran dengan bahasa yang mudah berhubungan dengan objek yang diajak bicara, berhubungan dengan prinsip berbahasa:

لِكُلِّ مَقَامٍ مَقَالٌ

Untuk setiap keadaan itu ada tutur kata yang sesuai .

 

Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga agar pelajaran yang diberikan terasa hidup. Dengan begitu orang yang mendengarkan lebih tertarik dan lebih mudah diarahkan serta dipahamkan. Perhatikan pula, jika masyarakat tampak sedang membutuhkan pemantapan akidah, maka hal itu perlu dilakukan. Jika umat terlihat sedang disesatkan oleh sikap politik tertentu, maka masalah itu harus. Jika telah tertanam pemikiran yang salah bahkan sesat menyesatkan, maka harus dipaparkan kesalahan dan kesesatannya, sekaligus pandangan yang benar. Demikian dikatakan oleh al-Qadhi Taqiyyuddin al-Nabhani, seperti meletakkan garis lurus disamping garis yang bengkok, hingga jelas perbedaannya.

Tidak terpuji jika seorang da'i fokus memilih topik pelajaran tentang al-khulu ' (perceraian atas permintaan istri), sementara negara-negara imperialis, misalnya, sedang ramai diberitakan memporakporandakan negeri-negeri kaum Muslim. Atau ia memilih topik, “Hukum Duduk untuk Takziyah” pada saat minyak bumi kaum Muslim sedang dijarah musuh. ATAU membahas hukum-hukum TENTANG Rambut, padahal Ajaran Islam semisal Khilafah sedang di- framing buruk sedemikian rupa, Dan Yang semisalnya. Hal ini keteladanan para ulama dalam memperhatikan prioritas dakwah ( al-awlawiyyat ).

Itu semua perlu diuraikan dengan bahasa yang wajib tak terkalahkan dengan kemampuan pikiran mereka, siapkan pikiran:

مُخَاطَبَةُ النَّاسِ عَلَى قَدْرِ عُقُوْلِهِمْ

Menyeru manusia sesuai dengan kadar pikirannya.

 

Ali ra. ke:

حَدِّثُوا النَّاسَ ، بِمَا يَعْرِفُونَ أَتُحِبُّونَ أَتُحِبُّونَ أَنْ يُكَذَّبَ ، اللهُ وَرَسُولُهُ

Berbicaralah kepada manusia dengan sesuatu yang mereka ketahui, apakah engkau suka Allah dan Rasul-Nya didustakan?   (HR al-Bukhari).

 

Al-Hafizh Ibn Hajar al-'Asqalani kalimat dalam Al-Fath , “Yang dimaksud dengan kata bimâ ya'rifûn, adalah bima yafhamûn (sesuatu yang mereka pahami) . 

Abdullah bin Mas'ud ra. juga berkata:

مَا أَنْتَ بِمُحَدِّثٍ قَوْمًا حَدِيثًا لاَ تَبْلُغُهُ عُقُوْلُهُمْ ، إِلاَّ كَانَ لِبَعْضِهِمْ فِتْنَةً

Tidaklah berbicara kepada suatu kaum dengan pembicaraan yang tidak terjangkau akal mereka, kecuali akan menjadi fitnah bagi sebagian mereka (HR Muslim).

 

Dengan memperhatikan ketiga adab atasan di atas, bisa dioptimalkan proses pembinaan masyarakat.

Wa bilLâhi at-tawfîq. [Irfan Abu Naveed]

Kamis, 08 April 2021

PEMBUATAN KANDANG KAMBING KNOCK DOWN


 

Budidaya Penggemukan Kambing

 

Usaha Ternak Penggemukan Kambing Jawa

Masyarakat di negara kita ini kebanyakan adalah masyarakat petani dan peternak, namun kebanyakan dari mereka tidak memiliki pengetahuan tentang bisnis peternakan dan pertanian. Ini adalah peluang bagi kita yang tertarik di bisnis peternakan, karena kita memiliki banyak tenaga ahli di desa-desa yang dapat kita manfaatkan dengan mengajak mereka bekerja sama dengan kita sebagai pemodal dan mereka sebagai pekerja dan penyedia lahan. dengan demikian kita sebagai pengusaha diuntungkan dengan pengiritan modal lahan. begitu pula para pekerja yang merupakan penduduk desa yang ahli dalam peternakan kambing tapi tidak memiliki modal diuntungkan oleh kita para pengusaha yang menyediakan modal untuk mereka dalam bentuk kerja sama, sehingga pihak pengusaha dan peternak sama-sama diuntungkan.

Langkah-langkah yang dibutuhkan

Mulailah usaha ternak kambing kurban iedulad’ha ini yaitu 5 bulan sebelum iedulad’ha tersebut. Sebulan pertama untuk menyiapkan kandang-kandang dan pembelian kambing umur 10 bulan untuk digemukan, sehingga pada saat hari raya tiba kambing tadi sudah berumur lebih dari setahun dan siap dijual untuk kurban. karena salah satu syarat kambing untuk kurban adalah berumur lebih dari setahun. sebaiknya anda membaca juga syarat-syarat dari kambing kurban seperti tidak cacat, tidak sakit, dalam keadaan sehat, dan lain-lain.

Usaha ini dapat kita mulai dengan mencari lokasi yang baik untuk memelihara kambing. Daerah yang ideal adalah yang sepi jauh dari keramaian, tapi mempunyai fasilitas jalur transport untuk mobil, tidak jauh dari daerah tempat tanaman pakan buat ternak. Daerah demikian hanya ada di desa-desa.

Setelah menemukan daerah yang cocok untuk peternakan kambing, carilah penduduk desa daerah tadi yang memiliki lahan yang diinginkan untuk diajak kerja sama dengan menjadikan mereka sebagai peternak dengan perjanjian bagi hasil sehingga dapat mengirit modal lahan atau dengan system gaji. Biasanya orang-orang desa lebih suka system gaji, sebab dengan system gaji mereka menerima hasil kerjanya setiap bulan. walaupun system bagi untung hasilnya lebih besar namun karena hasil dibagikan pada saat panen mereka akan merasa itu terlalu lama jadi mereka akan lebih suka menerima gaji. Begitu pula dengan pemilik lahan, mereka akan lebih suka dengan system sewa daripada system bagi hasil. Ini juga disebabkan oleh minimnya jiwa ataupun ilmu bisnis mereka sehingga mereka lebih suka menjadi pekerja daripada menjadi partner kerja.

Setelah sepakat dengan pemilik lahan dengan harga sewa yang diinginkan, mulailah mencari kambing yang akan digemukkan ke peternak-peternak rumahan ataupun ke pasar-pasar hewan. Tapi kambing-kambimg tadi jangan langsung dibeli. Setelah memeriksa dan menemui kambing yang cocok (sehat, bagus, berumur 10 bulan, harga sesuai) dikasi tanda dan uang muka saja dulu sebagai tanda jadi sisanya dibayar saat pengambilan sebulan kemudian saat kandang dan pekerja sudah disiapkan. Ini bertujuan agar tidak tergesa-gesa dalam membeli kambing yang akan digemukkan. dengan tidak tergesa-gesa akan didapatkan kambing yang baik sesuai yang diinginkan dengan harga yang murah juga sebab kita punya banyak waktu untuk menego harga.

Pilihlah jenis kambing jawa randu! Sebenarnya jenis kambing kibas juga bisa, hanya saja akan lebih repot dalam pemeliharaannya. Sebab harus rajin mencukur bulu-bulunya, sementara kambing jawa hanya butuh perawatan kebersihan kandang dan makanan saja sehingga lebih praktis.

Buatlah kandang dengan ukuran 6 x 6 meter untuk kapasitas 20 ekor kambing per kandang, kandang di sekat per kamar per seekor kambing dengan ukuran 150cm x 60cm, dengan tujuan agar tidak terjadi perkelahian yang dapat mencedrai. Maka dibutuhkan 5 unit kandang untuk 100 ekor kambing. Penargetan 100 ekor kambing bertujuan agar mendapatkan keuntungan yang layak, karena semakin banyak jumlah kambing yang digemukkan makin banyak pula keuntungan yang dihasilkan. Tapi tergantung dari besarnya modal yang dimiliki. (Di sini akan dibahas penggemukan 100 ekor kambing sebagai barometer akan dihitung per kandang yaitu untuk 20 ekor kambing). Kandang tadi menghadap ke timur atau ke barat agar mendapatkan cahaya matahari yang cukup supaya tidak lembab.

Buatlah rumah semi permanen untuk dijadikan basecamp dan gudang tempat menyimpan peralatan, sumur bor untuk kebutuhan air dan buatlah pagar pembatas wilayah peternakan agar keamanan terjamin.

Carilah dua orang pekerja yang akan bertugas sebagai peternak dan pencari pakan yang rajin dan memiliki pengalaman beternak dan siapkanlah peralatan mereka seperti cangkul, sekop, arit, sepatu but, dll.

Buatlah perjanjian jika mereka bekerja tidak rajin atau melakukan kesalahan mereka akan diberi peringatan 1, 2, dan ketiga kalinya dipecat. Jika mereka melakukan kesalahan yang mengakibatkan kambing mati, mereka harus bertanggung jawab dengan ganti rugi dengan pemotongan gaji sesuai harga kambing yang mati.

Setelah semua langkah tadi selesai dilaksanakan dan para peternak mulai bekerja, mulailah menyebarkan pamflet ke masjid-masjid atau membuat iklan di website-website yang menyediakan iklan gratis seperti www.pengusahamuslim.com, dll, untuk mempermudah penjualan nantinya.

Proses kerja usaha ini

Mengontrol setiap hari para pekerja dan hewan ternak agar didapatkan hasil yang maksimal dan menangani langsung jika terjadi masalah. Setiap pekerja bertanggung jawab atas 50 ekor kambing. sebelum pekerja-pekerja tadi berangkat mencari pangan ke hutan mereka harus membersihkan kotoran ternak untuk dimasukkan ke dalam karung-karung. Kemudian memberi makan ternak dengan sisa pakan kemarin. Para pekerja pergi mencari pakan dua kali sehari, yaitu : 1- Pada waktu pagi setelah membersihkan kandang dan kembali membawa pakan ternak (dedaunan dan rerumputan) siangnya pada waktu makan siang, pakan tadi ditaruh dulu tidak langsung diberikan kepada ternak. Setelah itu biarkan mereka pulang istirahat dan makan siang ke rumah masing-masing selama satu jam. setelah mereka (pekerja) balik dari istirahat barulah pakan tadi diberikan ke ternak untuk dimakan, ini bertujuan agar pakan tadi layu terlebih dahulu. Jika pakan diberikan ke ternak dalam keadaan segar akan mengakibatkan perut ternak kembung karena masih banyaknya kadar gas pada pakan tadi.

2- Setelah memberi makan ternak para pekerja berangkat lagi mencari pakan dan kembali membawa pakan pada sore harinya. Pakan ditaruh dulu kemudian mereka (para pekerja) istirahat solat Asar selama setengah jam, setelah itu memberi makan hewan ternak. sisakan secukupnya pakan untuk diberikan keesokan pagi hari setelah membersihkan kotoran ternak sebelum berangkat lagi mencari pakan.

Mengikuti organisasi ternak setempat agar mendapatkan informasi-informasi yang bermanfaat buat usaha ternak ini. Biasanya dengan mengikuti organisasi peternak kita mendapatkan informasi bantuan dari pemerintah berupa pelayanan kesehatan ternak geratis. Mengikuti organisasi peternak juga dapat mempermudah informasi pemasaran.

Menjaga agar kandang tetap bersih dan kering agar tidak ada parasit-parasit yang dapat hidup di udara lembab dan basah. Ini untuk menghindari penyakit kulit yang biasa diderita kambing ternak.

Agar mendapat keuntungan yang layak maka dibutuhkan minimal 100 ekor kambing untuk digemukkan, sebab keuntungan diterima setahun sekali. Perhitungannya adalah per seekor kambing akan didapatkan keuntungan Rp550.000,- jadi jika 100 ekor kambing keuntungannya berjumlah Rp55.000.000,-. Artinya dengan 100 ekor kambing perbulan dapat dihasilkan keuntungan Rp4.580.000,-(55jt : 12). Semakin banyak jumlah kambingnya maka semakin banyak keuntungan yang dihasilkan. Tentunya semakin banyak pula modal yang dibutuhkan. Penentuan jumlah kambing minimal 100 ekor diperhitungkan agar bisa didapat keuntungan Rp4.580.000,- per bulan supaya keuntungan tersebut dapat layak membiayai kebutuhan hidup yang semakin mahal. Sehingga bisa focus dalam usaha ini selama menunggu hari raya tahun berikutnya. Tapi perhitungan keuntungan Rp4,5juta per bulan tersebut hanya sebagai biaya untuk pemeliharaan kambing selanjutnya selama setahun kedepan. Kita bebas mengelola keuntungan sebesar Rp55jt per tahun tersebut selama menunggu hari raya kurban yang berikutnya. Untuk perincian perhitungan keuntungan, pengeluaran dan lain-lain akan dibahas berikutnya.

Menjual kotoran ternak kepada petani untuk dijadikan pupuk, kemudian hasil penjualan tadi dibelikan makanan konsentrat (gabah, limbah jagung, limbah pisang dan ampas tahu)

Membeli bibit kambing yang sapih (baru selesai menyusui) untuk dipelihara satu tahun sebulan sebelum panen dengan cara memberi uang muka (seperti cara pembelian pertama)

Modal yang dibutuhkan dan untuk apa saja modal tersebut

  • Biaya sewa tanah Rp10.000.000,-untuk sewa 10 tahun.
  • Biaya pembuatan 5 kandang Rp10.000.000,-.
  • Biaya pembelian 100 ekor kambing jantan berumur 10 bulan Rp40.000.000,-
  • Biaya pembuatan basecamp Rp5.000.000,-
  • Biaya pembuatan sumur bor Rp1.000.000,-
  • Biaya gaji 2 orang pekerja selama 4bulan kerja per orang per bulan Rp1.000.000,- total 2 orang selama 4 bulan Rp8.000.000,-
  • Total jumlah modal yang dikeluarkan : Rp74.000.000,-
  • Setelah lima bulan tepatnya pada saat penjualan Iedul Ad’ha pertama akan didapatkan hasil penjualan 100 ekor kambing sebesar Rp100.000.000,- dengan penjualan Rp1.000.000,- per kambing.

Keuntungan yang di dapat pada setiap tahunnya

Hasil penjualan 100 ekor kambing adalah Rp100.000.000,- dengan penjualan per ekor kambing Rp1.000.000,- dikurangi pengeluaran untuk usaha setahun berikutnya:

  • Pembelian 100 ekor kambing sapih (baru selesai menyusui) biasanya berumur 3 bulan @Rp200.000,- sama dengan Rp20.000.000,-
  • Gaji 2 orang pekerja selama satu tahun masing-masing Rp1.000.000,- per bulan sama dengan 2 jt kali 12 sama dengan Rp24.000.000,-
  • Uang jaga-jaga untuk kesehatan dan tambahan pakan Rp10.000.000,-(10% dari jumlah uang Rp100.000.000,-) .
  • Total pengeluaran selama setiap setahun berikut Rp45.000.000,-
  • Jadi keuntungan yang dihasilkan setiap tahun: Rp100.000.000,- dikurangi Rp45.000.000,- sama dengan Rp55.000.000,-

Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih dari yang dihitung tadi usahakanlah agar kambing peliharaan menjadi sehat-sehat dan gemuk-gemuk agar dapat dijual dengan harga lebih mahal sehingga mendapat untung lebih banyak.

Pemasaran

Karena usaha ternak ini ditujukan untuk penjualan pada hari raya kurban, maka pemasarannya tidak terlalu sulit. Sebab ternak tersebut dibutuhkan oleh orang-orang yang mau mengadakan kurban. Jadi pasarnya sangat prospektif. Namun tetap diadakan penawaran pemasaran melalui famplet-famplet agar dikenal dan dapat bersaing, sebab pasti banyak juga yang melihat peluang ini dan menjadi pesaing. Kemudian buatlah iklan-iklan di website jauh hari sebelum Iedul Ad’ha tiba. Usahakan mengiklankan di website yang menyediakan iklan gratis seperti www.pengusahamuslim.com, untuk memperkecil biaya pengeluaran.

Penutup

Berusahalah agar perhitungan diatas dapat sesuai dicapai, namun jika ternyata kurang sesuai maka janganlah putus asa. Berusahalah memperbaiki diri agar mendapatkan hasil yang lebih dan lebih. Walaupun usaha ini adalah hasilnya musiman tapi harus focus agar dapat hasil maksimal. Tetaplah berfikiran untuk maju dengan ide-ide baru yang menguntungkan kemudian berdoa dan pasrah kepada Allah supaya mendapatkan rizki yang banyak dan berkah. Amin!

Wassalamualaikum

Muaz Tsabit

Referensi:

  1. Pak Odik Sukabumi
  2. Pak Daud Sukabumi
  3. Pak Hanto Malang


Read more :

Senin, 26 Oktober 2020

Masjid Harakatul Jannah diwaktu Magrib

 


Metode Menghafal Alquran 1 halaman 10 menit